gak pernah punya judul
23.48 Edit This 0 Comments »seperti biasa dalam kesendirian ku,, menikmati udara panas kota kudus yang sudah tidak lagi sama seperti waktu aku kecil dulu..
Kota kelahiranku yang aku tak tahu pula apakah nantinya akan menjadi tempat istirahat terakhir ku pula?,, Nyaris 26 tahun dalam kehidupanku, aku habiskan dengan banyak bertualang dengan dunia. Teman datang silih berganti, hingga aku tak mampu mengingat jelas satu per satu wajah dan nama mereka. Entah berapa kali aku harus beradaptasi dengan keadaan baruku, bahkan hingga kini pun perjalanan ku belum usai juga. Setiap mereka yang mengingat aku, aku tak pernah mengingat mereka. Mungkin juga rasa ku telah mati untuk mengingat mereka. Karena aku terlalu egois merasa diri ini mampu berdiri sendiri, tak perlu lah aku mengingat orang-orang yang tidak penting dalam hidupku ini. Itulah aku,, makhluk yang katanya sosial, namun tak bersahabat. Makhluk yang katanya saling membutuhkan, namun aku tenggelam dalam sepinya hiruk pikuk dunia ini.
Aku mengingat perjalanan hidupku selama ini,, aku melewatinya dengan amat sangat sempurna.. (bagiku, entah bagi orang lain)... Dengan keluarga besar yang pernah melupakan aku, namun kurasa itu hanya perasaanku saja. Di usiaku ini aku sudah mulai paham benar bahwa itu hanya tuntutan hidup mereka.. dan aku tak pernah menuntut hidupku atas mereka.. Akulah putri bungsu yang kata orang pasti manja,, namun aku tak pernah merasakan manja.. Aku begitu sombong, menantang dunia ini tanpa orang lain.. Membiasakan diri untuk dipaksa berdiri sendiri sejak bangku SMP.. Tidak memiliki teman, namun begitu banyak lawan. Sahabat yang kuingat hanya beberapa,, bahkan nyaris tidak ada.. Terdesak dengan proses adaptasi pula, hingga aku tak punya banyak waktu untuk memulai sebuah hubungan yang tak berbatas itu.. Hubungan yang tak bersyarat, dan tak bersimbiosis.. Aku terbiasa menyelesaikan masalah yang kubangun sendiri, tidak ingin terbuka, menyimpan dan menutup rapat hingga aku tak kuasa lagi menahan perihnya bebanku.. Lantas aku membentuk pribadi ku menjadi sosok yang angkuh, urakan, keras kepala, susah percaya, dan bermuka dua.. (bisa gonta-ganti donk??)
Aku membungkus diriku dengan kemasan yang wah,,
Wajah yang gak buruk rupa, tampilan feminim dengan tidak menanggalkan segi maskulinitas ku, otak yang gak pula bego, senyum yang selalu tersimpul sempurna di wajahku, bahkan keberhasilan di jalur rejeki ku.. Aku nyaris mendapatkan segalanya dari ALLAH, Yang Maha Menciptakan aku.. Namun di dalam kemasan itu, tersimpan isi yang luar biasa terkoyak.. Jauh di dalam bungkus istimewa itu aku amat sangat rentan, mudah tersakiti, mudah dikhianati, selalu merasa sendiri..
Namun kembali lagi aku harus bersyukur,,, Alhamdulillah aku masih sanggup berdiri hingga sekarang ini. Roda kehidupan akan terus berputar, namun aku tak akan mau menyerah begitu saja. Aku harus tetap hidup, aku harus tetap berkarya, aku tak mau lemah dan bodoh seperti dulu..
Huft,,, panas....
Kota kelahiranku yang aku tak tahu pula apakah nantinya akan menjadi tempat istirahat terakhir ku pula?,, Nyaris 26 tahun dalam kehidupanku, aku habiskan dengan banyak bertualang dengan dunia. Teman datang silih berganti, hingga aku tak mampu mengingat jelas satu per satu wajah dan nama mereka. Entah berapa kali aku harus beradaptasi dengan keadaan baruku, bahkan hingga kini pun perjalanan ku belum usai juga. Setiap mereka yang mengingat aku, aku tak pernah mengingat mereka. Mungkin juga rasa ku telah mati untuk mengingat mereka. Karena aku terlalu egois merasa diri ini mampu berdiri sendiri, tak perlu lah aku mengingat orang-orang yang tidak penting dalam hidupku ini. Itulah aku,, makhluk yang katanya sosial, namun tak bersahabat. Makhluk yang katanya saling membutuhkan, namun aku tenggelam dalam sepinya hiruk pikuk dunia ini.
Aku mengingat perjalanan hidupku selama ini,, aku melewatinya dengan amat sangat sempurna.. (bagiku, entah bagi orang lain)... Dengan keluarga besar yang pernah melupakan aku, namun kurasa itu hanya perasaanku saja. Di usiaku ini aku sudah mulai paham benar bahwa itu hanya tuntutan hidup mereka.. dan aku tak pernah menuntut hidupku atas mereka.. Akulah putri bungsu yang kata orang pasti manja,, namun aku tak pernah merasakan manja.. Aku begitu sombong, menantang dunia ini tanpa orang lain.. Membiasakan diri untuk dipaksa berdiri sendiri sejak bangku SMP.. Tidak memiliki teman, namun begitu banyak lawan. Sahabat yang kuingat hanya beberapa,, bahkan nyaris tidak ada.. Terdesak dengan proses adaptasi pula, hingga aku tak punya banyak waktu untuk memulai sebuah hubungan yang tak berbatas itu.. Hubungan yang tak bersyarat, dan tak bersimbiosis.. Aku terbiasa menyelesaikan masalah yang kubangun sendiri, tidak ingin terbuka, menyimpan dan menutup rapat hingga aku tak kuasa lagi menahan perihnya bebanku.. Lantas aku membentuk pribadi ku menjadi sosok yang angkuh, urakan, keras kepala, susah percaya, dan bermuka dua.. (bisa gonta-ganti donk??)
Aku membungkus diriku dengan kemasan yang wah,,
Wajah yang gak buruk rupa, tampilan feminim dengan tidak menanggalkan segi maskulinitas ku, otak yang gak pula bego, senyum yang selalu tersimpul sempurna di wajahku, bahkan keberhasilan di jalur rejeki ku.. Aku nyaris mendapatkan segalanya dari ALLAH, Yang Maha Menciptakan aku.. Namun di dalam kemasan itu, tersimpan isi yang luar biasa terkoyak.. Jauh di dalam bungkus istimewa itu aku amat sangat rentan, mudah tersakiti, mudah dikhianati, selalu merasa sendiri..
Namun kembali lagi aku harus bersyukur,,, Alhamdulillah aku masih sanggup berdiri hingga sekarang ini. Roda kehidupan akan terus berputar, namun aku tak akan mau menyerah begitu saja. Aku harus tetap hidup, aku harus tetap berkarya, aku tak mau lemah dan bodoh seperti dulu..
Huft,,, panas....
0 komentar:
Posting Komentar